Kuliah

Jumat, 22 Juni 2012

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN II DI PT SIDO MUNCUL DAN BANDENG JUWANA SEMARANG


LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN II
DI PT SIDO MUNCUL DAN BANDENG JUWANA
SEMARANG


UNY (3).jpg



Disusun oleh :
1.      Syahida Norviana                               10403241008
2.      Dwi Marlina Wijayanti                       10403241009
3.      Ela Purwanti                                       10403241010
4.      Suhartini                                              10403241011
5.      Wachidatun Chasanah                         10403241012
6.      Rina Susilowati                                   10403241013
7.      Evita Rahayu                                      10403241014
                 



PROGAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PT SIDO MUNCUL
1.      Sejarah PT Sido Muncul
Pada tahun 1940, PT Sido Muncul hanyalah sebuah industri rumah tangga yang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk). Pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan adalah Jamu Tolak Angin. Sehingga produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaah terhadap produk semakin meningkat.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern. PT Sido Muncul juga menambah jumlah karyawan sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ). Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, PT Sido Muncul  membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern. Maka dari itu pada tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, PT Sido Muncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

2.      Profil Usaha PT Sido Muncul
Berikut ini profil usaha dari PT  Sido Muncul
a.       Nama Usaha                     : PT  Sido Muncul
b.      Alamat                             :
1)      Kantor Pemasaran Produk :
Jl. Cipete Raya No. 81 Jakarta 12410, Indonesia
Tel : (62 21) 765 3535
Fax : (62 21) 765 6522
2)      Kantor Produksi :
Jl. Soekarno Hatta Km. 28 Kec. Bergas-Klepu, Semarang, Indonesia
Tel : (62-24) 6580-559, (62-298) 523-515
Fax : (62-24) 6580-332, (62-298) 523-509
c.       Nama Pemilik       : Ibu Rahkmat Sulistio
d.      Jenis Usaha          : Industri Jamu kemasan
e.       Visi dan Misi PT Sido Muncul
Visi PT Sido Muncul       :
1)      Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.
Misi PT. Sido Muncul      :
1)      Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional  
2)      Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
3)      Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.  
4)      Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.

3.      Proses Produksi
Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk. Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh PT Sido Muncul adalah mengenai persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku akan menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT Sido Muncul.
Sebelum melakukan proses pengolahan, persediaan bahan baku disimpan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan, diantaranya yaitu: laos, jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan-bahan baku tersebut di datangkan dari berbagai daerah antara lain daerah Jawa Tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah di seluruh wilayah Indonesia. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik. Dan bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rantai pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Penerimaan bahan baku juga dilakukan dalam gudang bahan baku. Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh tim QC (TQC). Tim Usi ini mempunyai tiga tugas utama, adapun tugas utama dari tim TQC adalah:
1)      Mengecek tentang kebenaran bahan baku
Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang sudah sesuai pesanan.
2)      Mengecek tentang kebersihan bahan baku
Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan.
3)      Mengecek kadar air bahan baku
Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang.
Bahan-bahan baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya. Setiap rak diberi tabel bahan baku pada papan. Proses penyimpanan dilakukan di gudang penyimpanan. Persediaan bahan baku dengan sistem MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama). Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku. Dalam ruang penyimpanan bahan baku harus memenuhi syarat :
1)      Bahan masuk benar
2)      Bahan baku harus bersih
3)      Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering
Dalam pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
1)       Pemisahan kotoran (penyortiran)
2)       Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan
3)       Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih
4)       Dikeringkan menggunakan oven
5)       Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang ddipilih
6)       Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku  memenuhi standar
Dalam proses yang dilakukan diatas sebagian besar masih menggunakan jasa sumberdaya manusia karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia.  Namun dalam proses pemotongan dan pengeringan juga menggunakan alat-alat yang masih tradisional. Selain menjaga kualitas digunakannya sumber daya manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar agar kualitas hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan pekerjaan.
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.
Strategi pemasaran PT Sido Muncul dibagi menjadi dua yaitu analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lebih lanjut akan disajikan dalam bentuk tabel berikut:
1)      Analisis Lingkungan Internal
a.       Produk
Sido muncul memproduksi berbagai macam produk yang beredar di pasaran, diantaranya:
-          Jamu
-          Jamu instan
-          Food supplement
-          Dan lain-lain
b.      Price/harga
Harga produk-produk sido muncul sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
c.       Place/tempat
Tempat produksi produk-produk sidomuncul berada di pabrik sidomuncul yang beralamat di jalan Soekarno Hatta km 28 Kecamatan Bergas – Klepu Semarang, Indonesia. Distribusi produk-produk Sidomuncul terjangkau di seluruh Indonesia di perkotaan maupun di pedesaan.
d.      Promotion/promosi
Sidomuncul melakukan promosi dengan melakukan :
-          Publikasi
·         Lewat audio
·         Lewat visual
·         Lewat audio visual
-          Promosi penjualan
·         Dengan memberikan diskon
·         Bantuan social
·         Seminar kesehatan
-          Sponsor dari berbagai macam acara. Contohnya di acara inbox, Thomas cup dan uber cup.
e.       Professional
Perusahaan sido muncul mempunyai tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, konsultan yang ahli dibidangnya. Perusahaan sidomuncul tidak ingin menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, untuk menangani limbah air dipasang instalasi pengolahan air lembah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bias digunakan untuk menyiram tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan diolah menjadi pupuk organic yang bias digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT Sidomuncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.
Dalam meningkatkan produknya PT Sido Muncul didukung oleh karyawan yang mempunyai keahlian. Untuk meningkatkan kemampuan para karyawannya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan kursus maupun seminar.
f.       People/karyawan
Dalam meningkatkan produknya PT Sido Muncul didukung oleh karyuawan yang mempunyai keahlian. Untuk meningkatkan kemampuan para karyawannya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan kursus maupun seminar.
g.      Public/masyarakat sekitar
Diharapkan masyarakat dapat memberikan kritik saran untuk mengembangkan produk-produk sidomuncul.
h.      Power/kekuatan
Perusahaan sidomuncul memiliki fasilitas pabrik yang lengkap. Fasilitasnya antara lain:
1)      Laboratorium
a)      Laboratorium instrumentasi
b)      Laboratorium farmakologi
c)      Laboratorium formulasi
d)     Laboratorium famakognost
e)      Laboratorium stabilitas
f)       Laboratorium kimia
2)      Kebun percobaan dan budaya tanaman obat
3)      Extraction centre
4)      Pengolahan air bersih
5)      Pengolahan air limbah
6)      Perpustakaan
7)      Klinik holistic.
Sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai agrowisata yang digunakan untuk mengoleksi tanaman dan perusahaan Sido muncul merupakan perusahaan jamu pertama di Indonesia.
i.        Pleasure
Penghargaan yang diterima Sido Muncul Golden Brand Award untuk produk Kuku Bima tahun 2005, penghargaan merk dagang unggulan Indonesia 2003, meraih cakram aword untuk kategori pengiklanan terbaik tahun 2002.
j.        Performance

Perusahaan Sido Muncul menghasilkan produk higienis dan produk-produk Sido Muncul telah di kenal oleh masyarakat 2002.

2)      Analisis Lingkungan Eksternal
1.      Lingkungan Mikro
a.       Pemasok
PT Sido Muncul, mendapatkan bahan baku diperoleh dari pemasok luar/pengumpul dalam bentuk kering yang berasal dari Wonogiri, Purwokerto, Purworejo, Ambarawa dan Jawa Timur. Bentuk bahan baku berupa daun atau rimpang. Proses pembelian dilakukan setiap panen raya
b.      Perusahaan
c.       Perantara
Perusahaan Sido Muncul mempunyai banyak distributor untuk memasarkan produknya kepada konsumen seperti :
-          Toko obat
-          Apotik
-          Toko klontong
-          Swalayan
-          Warung jamu
-          Kasongan
-          Dan toko kecil lainnya
d.      Pelanggan
Perusahaan Sido Muncul telah mempunyai pelanggan dari masyarakat kelas atas menengah dan kebawah karena biasanya masyarakat lebih memilih produk herbal atau alami dari pada obat-obatan yang mengandung zat kimia karena pada obat-obatan zat kimia akan menimbulkan efek samping terhadap tubuh.
e.       Publik
Jamu biasanya lebih banyak di konsumsi oleh masyarakat pedesaan atau masyarakat tradisional karena jamu dibuat berdasarkan pengalaman dari nenek moyang yang turun menurun. Sehingga perusahaan Sido Muncul mengambil pengalaman tersebut kemudian memproduksi berbagai jenis jamu yang dapat bermanfaat menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.

2.      Lingkungan Makro
a.       Lingkungan ekonomi
-          Ketidak seimbangan pasar terhadap harga bahan baku menyebabkan produksi jamu tidak dapat memproduksi maju mundurnya suatu usaha.
-          Besar kecilnya pajak yang wajib dikeluarkan berdasarkan industri yang dibangun sangat mempengaruhi maju mundurnya suatu usaha. Pajak yang dikenakan atas industri ini berupa PPh, PBB, Bea Cukai dan lain-lain.
-          Beban biaya yang dikeluarkan claim dari pajak antara lain retribusi, beban penggunaan listrik bagi industri, beban angkut dan lain-lain.
b.      Lingkungan alam
-          Bangkitnya gerakan lingkungan
-          Mengolah limbah menjadi limbang ramah lingkungan
c.       Lingkungan tehnologi
Teknologi yang dimiliki perusahaan Sido Muncul sangat mempengaruhi produk –produk yang dihasilkan. Perusahaan Sido Muncul di pasaran mempunyai tempat yang bagus sehingga Sido Muncul sangat mempengaruhi peredaran jamu di Indonesia.
d.      Lingkungan politik
Setiap perusahaan pasti diatur oleh undang-undang. Perusahaan sido muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu yang berstandar farmasi UU RI no 7 tahun 1963 tentang farmasi, pasal 4 tentang produksi dan distribusi perbekalan di bidang farmasi di tetapkan dengan peraturan. Perundang-undangan misalkan tentang perihal impor/ekspor penyedia obat-obatan ditetapkan dengan peraturan pemerintah.Hal-hal mengenai konsumsi dan pekerjaan kerfarmasian diatur dengan peraturan menteri kesehatan.
e.       Lingkungan kulturan
Perusahaan Sido Muncul dalam pembuatan produk-produknya menggunakan bahan-bahan alami atau herbal dan mengolahnya dengan tradisional.

Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT Sido Muncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik, yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.

4.      Produk yang Dihasilkan PT Sido Muncul
Produk PT Sido Muncul :
1)      Tipe serbuk           : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.
2)      Tipe saset             : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
3)      Tipe saset hisap    : Tolak angin Permen
4)      Tipe Fls                : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu
5)      Tipe Botol            : Kuku Bima Ener-G

B.     BANDENG JUWANA
1.      Sejarah Bandeng Juwana
Berawal dari tahun 1975, sebelum berdirinya Bandeng Juwana, dr. Daniel Nugroho Setiabudi mencari usaha sampingan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Pada tahun 1978 mencoba membuka usaha Bakery seperti Holland Bakery yang pada akhirnya usaha tersebut gagal dikarenakan faktor keterbatasan modal. Setelah memcoba berbagai usaha dan kurang beruntung, kemudian pada tahun 1980 (pemilik) dr. Daniel Nugraha Setiabudi menemukan sebuah ide untuk usaha membuat bandeng duri lunak.
Ide itu muncul ketika pemilik melihat sebuah toko bandeng duri lunak selalu ramai. Kemudian pemilik melakukan beberapa riset dan ujicoba menggembangkan usaha membuat bandeng duri lunak tersebut, hingga pada tanggal 3 Januari 1981 pemilik memulai usaha menjual bandeng duri lunak ini secara sederhana. Pertama, menjual bandeng di depan rumah dengan menggunakan 1 lemari dan 1 tenaga penjual. Karena keuletan pemilik, akhirnya usaha Bandeng Juwana menjadi berkembang dan semakin besar bahkan sampai merambah sampai luar negeri.
Bandeng Juwana adalah sebuah pusat oleh-oleh di Semarang yang tidak hanya menyediakan oleh-oleh khas Semarang saja yaitu Bandeng Duri Lunak, tetapi juga menyediakan aneka macam oleh-oleh khas Jawa Tengah seperti Enting-Enting Gepuk, Wingko, Moaci, dan masih banyak lagi.
Produk andalan dari Bandeng Juwana adalah Bandeng Duri Lunak yang di proses dari Bandeng pilihan sehingg amenghasilkan suatu produk yang berkualitas. Selain itu, Bandeng Juwana tidak hanya menyediakan Bandeng Duri Lunak saja, melainkan aneka produk olahan lainnya dengan bahan dasar bandeng seperti Otak-otak Bandeng, Bandeng Asap, Bandeng Goreng Telur dan masih banyak lagi.
Untuk menambah kenyamanan berbelanja di Bandeng Juwana Semarang, pemilik membuka sebuah warung makan di lantai 2 Toko Bandeng Juwana dengan nama WARUNG BANDENG JUWANA pada 10 Desember 1994. Di warung ini menyajikan berbagai macam masakan dengan bahan dasar bandeng. Adapun menu yang disajikan adalah Bandeng Tauco, Sate Bandeng, Gudeg Bandeng dan lain-lain.
Sementara usaha membuat Bandeng Duri Lunak menjadi sebuah usaha yang besar, muncul keinginan lagi dari pemilik untuk membuka took Bakery Diriana. Modal usaha untuk membuka Bakery Dyriana diperoleh dari pinjaman modal Bank Bapindo untuk membeli mesin-mesin. Toko tersebut diberi nama Toko Roti Dyriana yang dibuka pada tanggal 21 April 1996.

2.      Profil Bandeng Juwana
Nama Usaha             : WARUNG BANDENG JUWANA
Pemilik                      : dr. Daniel Nugraha Setiabudi
Alamat                      : Jl. Pandanaran 57, Semarang, Jawa Tengah
Tahun berdiri            : 1981
Nomer Telepon         : (024) 831 1488, (024) 831 3164, (024) 831 2703,
                                    (024) 831 7902
Fax                            : (024) 841 2086
Jenis Usaha               : Perusahaan Dagang

3.      Proses Produksi
Untuk membuat produk bandeng di toko Bandeng Juwana langkah yang pertama adalah persiapan untuk memperoleh bahan baku utama yaitu bandeng yang berkualitas. Bandeng diperoleh dari tambak. Tambak bandeng sebelum digunakan untuk memelihara bandeng, dikeringkan terlebih dahulu selama satu bulan.Kemudian tambak diisi dengan air payau dengan ph 8 setinggi 30 cm. Tambak yang sudah berisi air payau tidak langsung dimasuki bibit bandeng, tetapi ditunggu dulu atau didiamkan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu, tambak siap digunakan. Bibit bandeng (glondong) dimasukkan dalam tambak, tetapi awalnya glondong dibiarkan dalam jaring selam 15 menit untuk adaptasi, baru kemudian dilepaskan dalam tambak. Setelah 3 hari di dalam tambak, glondong dapat diberi makan pelet (makanan ikan). Setelah glondong berumur 4 bulan, tidak hanya diberi makan pelet saja, tetapi kalau pagi ditambah dengan snack atau roti kering. Kalu malam hari, sekitar jam 12 malam, di tambak di pasang kincir air sampai jam 7 pagi. Setelah 6 sampai 8 bulan bibit bandeng berada di dalam tambak, dan bandeng sudah cukup  besar berarti bandeng sudah siap dipanen. Penangkapan bandeng di dalam tambak menggunakan net atau jaring. Net di pasang dari tepi tambak, kemudian bandeng digiring sampai ke tepi tambak yang seberang. Setelah bandeng kelihatan, bandeng diambil atau diangkat dari tambak. Bandeng diletakkan dalam wadah yang bernama glong berbentuk seperti drum tetapi berbahan plastik. Bandeng yang sudah dipanen dibawa ke Pasar Rejomulyo. Di Pasar Rejomulyo, bandeng dalam glong dituang untuk dipilih mana yang berkualitas bagus.
Ciri-ciri bandeng yang bagus yaitu insangnya berwarna merah terang dan sisiknya baik/ utuh serta mengkilap. Selain itu mata bandeng tidak merah tetapi matanya bening/ jernih. Setelah bandeng dibelah, bandeng yang berkualitas baik warna dagingnya putih kemerah-merahan. Bandeng Juwana memiliki spesifikasi sendiri terhadap bandeng mentah yang akan dijadikan bahan baku produknya, yaitu ukuran bandeng mentah per ekor 0,5 kg ; 0,4 kg, dan 0,3 kg. Bandeng mentah pilihan kemudian dikirim ke Bandeng Juwana. Bandeng mentah tersebut isi perutnya harus sudah disiangi (dibuang kotorannya) dan sudah dicuci kemudian dimasukkan dalam drum yang berisi es saat dikirim ke Bandeng Juwana.
Setelah sampai di Bandeng Juwana, dimulailah proses pengolahan bandeng. Bandeng yang datang, dicuci ulang sampai bersih. Kemudian, bandeng diberi garam dan disimpan dalam coolroom, kemudian di-defrost (membersihkan endapan-endapan air yang membeku) selama kurang lebih 5 jam. Standar penyimpanan bandeng mentah seperti yang dilakukan di Bandeng Juwana yaitu disimpan dalam ruang pendingin dengan temperatur -20oC ~ -30oC.
Saat proses masak akan dimulai bandeng diambil dari tempat penyimpanan. Dalam memasak bandeng di Bandeng Juwana digunakan alat pressure cooker (panci pemasak cepat) yang dilengkapi dengan manometer, membran pengaman, karet pengaman, dan regulator.

 
                                                            

                   









Pertama kali pressure cookerdiberi air kurang lebih 750cc. Kemudian masukkan beberapa potong jahe yang berfungsi sebagai penghilang bau amis pada bandeng. Setelah itu, bandengdiberibumbu (antara lain : kunyit, bawang,garam, jahe,dan kuning telur agar warnanya menarik) dandisusundi dalam pressure cookerdengan diletakkan diatas angsang (besi/ alumunium tipis berlubang) agar tidak menyentuh air. Bandeng tidak boleh ditumpuk-tumpuk karena bandeng bisa kempes, karena itu setiap shaf/ tumpukan bandeng harus diberi jarak dengan cara diganjal menggunakan besi berukuran kecil sekitar 3 cm. Dalam satu pressure cooker biasanya muat sampai dengan 6 shaf/ tumpukan bandeng. Kemudian pressure cookerditutup, tidak hanya seperti panci biasa, tetapi digunakan skrup sebagai penguat agar tutup tidak lepas. Pressure cookerdiletakanataskomporsampaitekanan 1.5-2 atmdengan temperature ± 127oC. Kompor yang digunakan di Bandeng Juwana berbahan bakar gas. Kompor disusun berderet di dua sisi dalam satu ruangan yang sumber gasnya diletakkan di ujung ruangan. Aliran gas ke kompor-kompor untuk memasak bandeng sudah diatur sedemikian rupa sehingga alirannya bisa dimatikan untuk semua kompor dalam satu langkah saja. Hal ini sebagai perlindungan apabila terjadi kebakaran.
Bandeng akan matang selama dimasak dalam jangka waktu kurang lebih 1,5 jam. Setelah bandeng masak, buka regulator sampaitekanannya 0 atm. Setelah itu bandeng diangkat daripressure cookerdan dimasukkankeruangpendingin. Bandeng yang sudah matang siap untuk dikemas (packaging) dengan tanpa udara (vacuum)ataupunnon-vacuum. UjiMutu terhadap bandeng yang sudah matang di Bandeng Juwana adalah bandengtidakbolehhancur, duriharuslunak, dan bandeng tidakberbautanah. Bandeng Juwana tidak hanya memproduksi satu macam produk bandeng saja, tetapi memproduksi bermacam-macam jenis masakan bandeng dengan daya tahan/ awet yang berbeda-beda. Produk Bandeng Duri Lunak Oven dapat bertahan sampai dengan 4 hari. Untuk Bandeng Duri Lunak, Bandeng Otak-Otak, Bandeng Duri Lunak Asap, dan Bandeng Dalam Sangkar dapat tahan sampai dengan 2 hari. Sedangkan produk Bandeng Otak-Otak Special, Bandeng Asap, Bandeng Pepes, Bandeng Teriyaki, Sate Bandeng, dan Bandeng Bone Less hanya dapat bertahan 1 hari saja. Untuk Bandeng Duri Lunak Vacuum dapat bertahan sampai 90 hari. Karena keterbatasan daya tahan produk bandeng, maka bandeng yang tidak habis dijual akan dititipkan di warung ataupun dimakan sendiri, jika memang sudah tidak layak, bandeng akan dibuang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar