Aku
Pintar tapi tak
diminati pelajar
Aku
Tua dan hampir tak
bernyawa
Aku
Gudang ilmu yang tak
terambah
Aku
Aku
Aku
Menangis sendirian
tanpa ada yang tahu
Aku meratap dalam
damainya sendiri
Mengenang kejayaan masa
lalu
Yang luntur akan suatu
mahzab
Aku menangis dalam
kelamnya keadaan
Tak ada minat untuk
mendatangiku
Sehina itukah aku?
Hingga mereka mengecam
dan tak mau menjamahku
Aku semakin menangis
Tak ada yang mengambil
dunia
Membiarkannya usang
dengan debu dan rayap
Aku semakin prihatin
Dengan kemunduran minat
dan hobi
Aku gudang ilmu yang
miris
Aku ingin diperhatikan
!
Aku ingin jadi pusat
peradaban !
Ya, tidak muluk-muluk
Menyapaku sajalah
Aku masih menangis
Melihat pelajar yang
semakin tak menggubris
Aku hanya ingin mereka
membaca
Membuka peradaban baru
dalam redupnya jiwa
kebodohan
Bangkitlah jiwa yang
terlelap
Jangan lenakan dirimu dijajah
dengan kenyamanan
Bukalah duniamu dengan
membaca di gudangku
Aku akan tetap menangis
Jika aku masih diabaikan
Aku
Perpustakaan tua di
pojokan kampus
Menunggu hingga aku
hampir mampus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar