A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti perhubungan atau perkabaran. Communicate berarti memberitahukan atau
berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dengan kata dasar communis yang berarti sama. Secara terminologis, komunikasi
diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu (pesan)
dari satu pihak ke pihak lain dengan
menggunakan suatu media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering berkomunikasi
satu sama lain. Namun, komunikasi bukan hanya dilakukan oleh manusia saja,
tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk yang lainnya. Semut dan lebah dikenal
mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu
berkomunikasi.
Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan
(komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi
apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan
komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak
terjadi salah persepsi.
B. UNSUR UNSUR KOMUNIKASI
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami
unsur-unsur komunikasi, antara lain:
1. Komunikator
Pengirim (sender)
yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur
yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber)
terjadinya suatu komunikasi.
2. Komunikan
Penerima (receiver)
yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan
akhirnya memberi respon.
- Media
Saluran (channel)
yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa
bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar,
bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
- Pesan
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan.
Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap
kesinambungan komunikasi.
- Tanggapan
Merupakan dampak (effect)
komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk
umpan balik (feed back) atau tindakan
sesuai dengan pesan yang diterima.
C. JENIS KOMUNIKASI
Pada
dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas
hubungan antara manusia atau kelompok
Jenis komunikasi terdiri
dari:
1. Komunikasi verbal dengan
kata-kata
2.
Komunikasi non verbal disebut dengan
bahasa tubuh
1. Komunikasi Verbal
mencakup aspek-aspek berupa ;
a.
Vocabulary (perbendaharaan
kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan
kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam
berkomunikasi.
b.
Racing (kecepatan).
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses
bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau
terlalu lambat.
c.
Intonasi suara: akan
mempengaruhi arti pesan secara dramatik
sehingga pesan akan menjadi lain artinya
bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang
tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d.
Humor: dapat
meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa
dengan tertawa dapat membantu menghilangkan
stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus
diingat bahwa humor adalah merupakan
satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e.
Singkat dan jelas.
Komunikasi akan efektif bila disampaikan
secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih
mudah dimengerti.
f.
Timing (waktu yang
tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan
berarti bila seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau
memperhatikan apa yang disampaikan.
2.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan
arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :
a.
Ekspresi wajah
Wajah
merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan
suasana emosi seseorang.
b.
Kontak mata, merupakan
sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama
berinterakasi atau tanya jawab berarti
orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c.
Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan
dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan
seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih
sayang atau simpati dapat dilakukan
melalui sentuhan.
d.
Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara
seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi
dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan
tingkat kesehatannya.
e.
Sound (Suara).
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan
juga salah satu ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.
Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis
atau suara dapat menjadi pesan
yang sangat jelas.
f.
Gerak isyarat, adalah
yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total
dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan
kaki atau mengerakkan tangan selama
berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan
stress bingung atau sebagai upaya
untuk menghilangkan stress
D. BENTUK KOMUNIKASI
Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :
1.
Bentuk Komunikasi
berdasarkan cara:
a.
Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan
penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan
kita.
A--------àß-----------B
b.
Komunikasi tidak langsung
|

Contoh : “ Buanglah sampah pada tempatnya
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :
a. Komunikasi
massa, yaitu
komunikasi dengan sasarannya kelompok
orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
-
Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
-
Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
-
Bentuk gambar yang baik
-
Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar
(radio)
b.
Komunikasi kelompok
Adalah
komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan
dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Perawat----- ® ¬ ------Pengunjung puskesmas
c.
Komunikasi perorangan.
Adalah komunikasi dengan tatap muka
dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ® ¬ ------Pasien
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan
:
- Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk
memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.
A ------------------® B
b.
Komunikasi timbal balik.
Pesan
disampaikan kepada sasaran dan sasaran
memberikan umpan balik. Biasanya
komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.
E. PEDOMAN DALAM BERKOMUNIKASI
Komunikasi yang baik adalah komunikasi dimana pesan-pesan
yang disampaikan dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan perasaan negatif.
Ada beberapa pedoman untuk menjalin komunikasi yang baik, yaitu antara lain:
1.
Berkomunikasi dengan berpedoman
pada nilai-nilai.
2.
Setiap situasi komunikasi mempunyai
keunikan.
3.
Kunci sukses komunikasi adalah
umpan balik.
4.
Komunikasi bersemuka adalah bentuk
komunikasi yang paling efektif.
5.
Setiap pesan komunikasi mengandung
unsur informasi sekaligus emosi.
6.
Kata adalah lambang untuk
mengekspresikan pikiran atau perasaan yang terbuka untuk ditafsirkan.
7.
Semakin banyak orang yang terlibat,
komunikasi semakin kompleks.
8.
Dapat terjadi gangguan dalam
penyampaian pesan komunikasi.
9.
Perbedaan persepsi mengganggu
keefektifan sampainya pesan.
10. Orang
berkomunikasi sesuai dengan situasi komunikasi yang diharapkannya.
F. SIKAP BERKOMUNIKASI
Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam
berkomunikasi, khususnya komunikasi
verbal, yaitu antara lain:
1.
Berorientasi pada kebenaran (truth).
2.
Tulus (sincerity).
3.
Ramah (friendship).
4.
Kesungguhan (Seriousness).
5.
Ketenangan (poise).
6.
Percaya diri (self convidence).
7.
Mau mendengarkan dengan baik (good list).
G.
PROSES KOMUNIKASI
1.
Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan
harapan dapat dipahami oleh orang yang
menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang
akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan
akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi
pesan dapat berupa :
a.
Informasi
b.
Ajakan
c.
Rencana kerja
d.
Pertanyaan dan sebagainya
2.
Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan
dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian
muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan
adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah
tertentu.
3.
Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya.
Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan,
situasi dsb.
4.
Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya)
maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga
dapat dimengerti /dipahaminya.
5.
Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
6.
Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal
maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak
pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui
apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan
dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima
pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan
balikan langsung yang mengandung
pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan
dilaksanakan atau tidak Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima
pesan. Pemberi balikan menggambarkan
perilaku penerima pesan sebagai
reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk
memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu
untuk menumbuhkan kepercayaan serta
keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
2.
Gangguan
Gangguan bukan
merupakan bagian dari proses komunikasi
akan tetapi mempunyai pengaruh dalam
proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
mengganggu kita. Gangguan adalah hal
yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
H. TUJUAN KOMUNIKASI
Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara
spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau
mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku
seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4.
Menjelaskan perilaku sendiri atau
perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang
lain
6. Menyelesaian sebuah
masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan
menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada
diri sendiri atau orng lain.
I. FUNGSI DAN MANFAAT KOMUNIKASI
Dengan berkomunikasi, insya
Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena
komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
1.
Fungsi
informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak
tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
2.
Fungsi
ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator
atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3.
Fungsi
kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan,
dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain
sebagainya.
4.
Fungsi
sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di
antara komunikator dan komunikan.
5.
Fungsi
ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang
berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara
baik dan efektif, di antaranya adalah:
1.
Tersampaikannya gagasan atau
pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
2.
Adanya saling kesefamanan antara
komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari
salah persepsi.
3.
Menjaga hubungan baik dan
silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas.
J. TEKNIK KOMUNIKASI
1.
INFORMATIVE COMMUNICATION (KOMUNIKASI INFORMATIF)
Informative communication
adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang
tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif pasalnya
komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam
media cetak maupun elektronik, pada teknik informatif ini berlaku komunikasi
satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, medianya
menimbulkan keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya teknik informative
yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan
penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian
khalayak.
Kendatipun demikian teknik
informatif ini dapat pula berlaku pada seseorang, seperti halnya kajian ilmu
yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa, namun bersifat relatif, pasalnya
pada kajian ilmu tertentu, sedikit banyak telah diketahui oleh mahasiswanya.
2.
PERSUASIF COMMUNICATION (KOMUNIKASI PERSUASIF)
Komunikasi persuasif
bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan yang lebih
menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi dilakukan dengan halus, luwes,
yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan
kerelaan yang disertai perasaan senang. Agar komunikasi persuasif mencapai
tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang dengan
mempergunakan komponen-komponen ilmu komunikasi yaitu komunikator, pesan, media,
dan komunikan. Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil
penginderaannya terorganisasi secara mantap dan terpadu. biasanya teknik
ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya dan
menimbulkan perasaan tertentu.
3.
COERSIVE/ INSTRUKTIVE COMMUNICATION(KOMUNIKASI BERSIFAT
PERINTAH)
Komunikasi instruktif atau
koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain yang
bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan)
melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat
fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang
buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interes atau muatan
kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik ,perdebatan dengan
menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan. Bagi
seorang diplomat atau tokoh politik teknik tersebut menjadi senjata andalan dan
sangat penting untuk mempertahankan diri atau menyerang secara diplomatis.
4.
HUMAN RELATION (HUBUNGAN MANUSIA)
Hubungan manusiawi
merupakan terjemahan dari human relation. Adapula yang mengartikan hubungan
manusia dan hubungan antar manusia, namun dalam kaitannya hubungan manusia
tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja, namun didalam pelaksanaannya
terkandung nilai nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat
mendalam. Seperti halnya mengubah sifat, pendapat, atau perilaku seseorang.
Jika ditinjau dari sisi ilmu komunikasi hubungan manusia ini termasuk kedalam
komunikasi interpersonal, pasalnya komunikasi yang berlangsung antara dua orang
atau lebih dan bersifat dialogis.
Hubungan manusia pada
umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan
salah pengertian dan mengembangkan tabiat manusia. Untuk melakukan hubungan
manusia biasanya digunakan beberapa teknik pendekatan yaitu pendekatan
emosional (emosional approach) dan pendekatan social budaya (sosio-cultur
approach).
a.
Pendekatan Emosional (Emosional Approach)
Teknik penekatan yang
biasanya digunakan dalam pendekatan semacam ini biasanya bersifat icing (baca:
aising), yaitu seni menata pesan dengan emotional appeal sedemikian rupa,
sehingga komunikan menjadi tertarik perhatiannya. Bisa dianalogikan dengan kue
yang baru dikeluarkan dari panggangan yang ditata dengan lapisan gula
warna-warni sehingga kue yang tadinya tidak menarik menjadi indah dan memikat.
Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan kepercayaan komunikan terhadap
fakta pesan yang disampaikan, maka teknik ini berujung pay off atau reward,
yaitu bujukan atau rayuan dengan cara “mengiming-imingi” komunikan dengan hal
yang menguntungkan atau menjanjikan harapan. Pada umumnya emotional approach
ini menggunakan konseling sebagai senjata yang ampuh, baik secara langsung maupun
tidak langsung, hal ini bertujuan agar pesan bisa secara langsung menyentuh
perasaan komunikan.
b.
Pendekatan Sosial-Budaya (Sosio Culture Approach)
Salah satu tujuan komunikasi adalah tersampaikannya pesan dari
komunikator kepada komunikan, maka dianjurkan bagi komunikator terlebih dahulu
memahami perilaku social serta budaya masyarakat setempat yang akan menjadi
komunikan. hal ini bertujuan agar komunikan, lebih memahami serta tidak merasa
tersinggung oleh pesan yang disampaikan oleh komunikator, selain hal tersebut
masyarakat yang menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya. oleh karena
itu pesan akan lebih mudah diterima jika tidak menghilangkan aspek – aspek seni
budaya yang berada di sekitar komunikan berada. Jika komunikator tidak
memperhatikan kerangka budaya yang berkembang di tengah-tengah komunkan. maka
tidak menutup kemungkinan pesan yang disampaikan akan mendapatkan penolakan
penolakan, pasalnya budaya yang digunakan oleh masyarakat berasal dari falsafah
hidupnya, serta menjadi suatu aturan yang secara tidak langsung digunakan dalam
kehidupannya sehari - hari termasuk ketika seseorang mengaplikasikan pesan –
pesan yang disampaikan. Jika pesan tersebut dapat selaras dengan budaya
komunikan maka pesan tersebut dapat menjadi suatu behavioral, yakni suatu
dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau
kegiatan.
K. TEKNIK BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa komunikasi efektif
tejadi apabila suatu pesan yang
diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan,
sehingga tidak terjadi salah persepsi. Karena itu, dalam berkomunikasi,
khususnya komunikasi verbal dalam forum formal, diperlukan langkah-langkah yang tepat.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Memahami maksud dan tujuan
berkomunikasi.
2.
Mengenali komunikan (audience).
3.
Berorientasi pada tema komunikasi.
4.
Menyampaikan pesan dengan jelas.
5.
Menggunakan alat bantu yang sesuai.
6.
Menjadi pendengar yang baik.
7.
Memusatkan perhatian.
8.
Menghindari terjadinya gangguan.
9.
Membuat suasana menyenangkan.
10. Memanfaatkan
bahasa tubuh dengan benar.
L. BERKOMUNIKASI DALAM FORUM PELATIHAN
Dalam pelatihan, seorang komunikator sebagai Pembicara perlu
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi forum tersebut, baik jenis pelatihan,
suasana ruangan, audience (peserta), fasilitas pendukung dan lain sebagainya.
Agar dapat berkomunikasi secara efektif dan optimal, komunikator perlu mempersiapkan
diri, baik dari segi penampilan fisik, mentalitas maupun penguasaan materi yang
akan disampaikan. Persiapan yang baik sangat mendukung sekali penampilannya
dalam berkomunikasi dengan komunikan.
Pesan yang akan disampaikan dikemas dalam bentuk naskah
tertulis materi pelatihan sesuai temanya. Materi disampaikan dengan metode
ceramah yang diikuti dengan tanya jawab atau diskusi. Kamunikator dituntut
untuk mampu menerangkan pesan materi secara jelas, dengan memanfaatkan
kemampuan logika, intonasi pembicaraan, pengucapan kata, dan pemilihan kalimat
yang tepat; didukung oleh bahasa tubuh yang menarik maupun peralatan bantu yang
sesuai kebutuhan.
Untuk memberi kesan yang lebih mendalam dan pemahaman yang
lebih jelas, materi dapat disampaikan dalam bentuk presentasi dengan
menggunakan alat bantu komputer dan asesorinya, yang meliputi: Notebook, LCD
Projector dan Screen. Presentasi diberikan dalam bentuk penampilan komunikasi
verbal Pembicara dan slide presentation,
biasanya dalam program power point,
secara simultan
M.
HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan dari Proses
Komunikasi
·
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini
dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
·
Hambatan dalam penyandian/symbol, hal ini dapat terjadi
karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
terlalu sulit.
·
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan
media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga
tidak dapat mendengarkan pesan.
·
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam
menafsirkan sandi oleh si penerima
·
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian
pada saat menerima /mendengarkan pesan,
sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
·
Hambatan dalam memberikan
balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan
tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan
alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi
dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau
berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
diolah dari berbagai sumber
diolah dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar