LAPORAN
KULIAH
KERJA LAPANGAN II
DI
PT SIDO MUNCUL DAN BANDENG JUWANA
SEMARANG

Disusun oleh :
1. Syahida Norviana 10403241008
2. Dwi Marlina Wijayanti 10403241009
3. Ela Purwanti 10403241010
4. Suhartini 10403241011
5. Wachidatun Chasanah 10403241012
6. Rina Susilowati 10403241013
7. Evita Rahayu 10403241014
PROGAM STUDI
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2012
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PT SIDO MUNCUL
1.
Sejarah
PT Sido Muncul
Pada
tahun 1940, PT Sido Muncul
hanyalah sebuah industri rumah tangga yang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio
di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan
terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu
dalam bentuk yang praktis (serbuk). Pada tahun 1951 didirikan perusahan
sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud"
dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan
adalah Jamu Tolak Angin. Sehingga produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat
tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaah terhadap produk semakin
meningkat.
Dalam
perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak
mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang
terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri
Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Untuk
memenuhi permintaan konsumen yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi
dengan mesin-mesin modern. PT Sido Muncul juga menambah jumlah karyawan
sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari
2000 orang ). Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, PT Sido Muncul membangun unit pabrik yang lebih besar dan
modern. Maka dari itu pada tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama
pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10
dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs.
Wisnu Kaltim.
Pabrik
baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut
diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia,
dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, PT Sido Muncul sekaligus
menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat
inilah yang menjadikan PT Sido Muncul
sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri
terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan
sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
2.
Profil Usaha PT Sido Muncul
Berikut
ini profil usaha dari PT Sido Muncul
a. Nama Usaha : PT Sido Muncul
b. Alamat :
1)
Kantor Pemasaran Produk :
Jl.
Cipete Raya No. 81 Jakarta 12410, Indonesia
Tel
: (62 21) 765 3535
Fax
: (62 21) 765 6522
2)
Kantor Produksi :
Jl.
Soekarno Hatta Km. 28 Kec. Bergas-Klepu,
Semarang, Indonesia
Tel
: (62-24) 6580-559, (62-298) 523-515
Fax
: (62-24) 6580-332, (62-298) 523-509
c. Nama Pemilik :
Ibu Rahkmat Sulistio
d.
Jenis Usaha : Industri Jamu kemasan
e. Visi dan Misi PT Sido Muncul
Visi PT Sido Muncul :
1) Menjadi
industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.
Misi PT. Sido Muncul :
1) Meningkatkan
mutu pelayanan di bidang herbal tradisional
2) Mengembangkan
research / penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan
bahan-bahan alami.
3) Meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup
sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.
4) Ikut
mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan
pengobatan tradisional.
3.
Proses
Produksi
Produksi
merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi
akan menambah nilai guna suatu produk. Dalam kegiatan produksi, hal terpenting
yang harus diperhatikan oleh PT Sido Muncul adalah mengenai persediaan bahan
baku. Persediaan bahan baku akan menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT
Sido Muncul.
Sebelum
melakukan proses pengolahan, persediaan bahan baku disimpan di gudang bahan
baku. Di gudang bahan baku terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan,
diantaranya yaitu: laos, jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan
lain-lain. Bahan-bahan baku tersebut di datangkan dari berbagai daerah antara
lain daerah Jawa Tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan
daerah di seluruh wilayah Indonesia. Bahan baku diambil dari daerah atau
wilayah sekitar pabrik. Dan bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang
dalam kondisi kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun didapat
dalam rantai pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Penerimaan
bahan baku juga dilakukan dalam gudang bahan baku. Setiap ada bahan baku yang
baru datang, harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang bahan
baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh tim QC (TQC). Tim Usi ini mempunyai
tiga tugas utama, adapun tugas utama dari tim TQC adalah:
1) Mengecek
tentang kebenaran bahan baku
Dalam hal ini
tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang sudah sesuai pesanan.
2) Mengecek
tentang kebersihan bahan baku
Bersih disini
bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat oleh mata (tanah, lumpur,
kerikil, plastik), tetapi yang terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri
yang sifatnya merugikan.
3) Mengecek
kadar air bahan baku
Bahan baku
tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka
kandungan zat aktif dalam bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak
kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang.
Bahan-bahan
baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya. Setiap rak diberi
tabel bahan baku pada papan. Proses penyimpanan dilakukan di gudang penyimpanan.
Persediaan bahan baku dengan sistem MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama). Hal
ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu
lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku. Dalam ruang penyimpanan bahan
baku harus memenuhi syarat :
1)
Bahan masuk benar
2)
Bahan baku harus bersih
3)
Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering
Dalam
pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
1)
Pemisahan
kotoran (penyortiran)
2)
Pemotongan,
guna mempermudah proses penghalusan
3)
Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar
bersih
4)
Dikeringkan
menggunakan oven
5)
Penyortiran
bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang ddipilih
6)
Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna
memastikan sudahkah bahan baku memenuhi standar
Dalam proses
yang dilakukan diatas sebagian besar masih menggunakan jasa sumberdaya manusia
karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika
dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia.
Namun dalam proses pemotongan dan pengeringan juga menggunakan alat-alat
yang masih tradisional. Selain menjaga kualitas digunakannya sumber daya
manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar agar kualitas
hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan pekerjaan.
Proses produksi
jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan
baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti
memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku
dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai
diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah
disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian
dicampur (mixing).
Dalam proses
pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya karena
merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai kemudian
hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging
primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian
masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk
yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses
pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.
Strategi
pemasaran PT Sido Muncul dibagi menjadi dua yaitu analisis lingkungan internal
dan lingkungan eksternal. Lebih lanjut akan disajikan dalam bentuk tabel
berikut:
1)
Analisis Lingkungan Internal
a. Produk
|
Sido muncul
memproduksi berbagai macam produk yang beredar di pasaran, diantaranya:
-
Jamu
-
Food supplement
-
Dan lain-lain
|
b.
Price/harga
|
Harga produk-produk sido muncul sangat terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat
|
c.
Place/tempat
|
Tempat produksi produk-produk sidomuncul berada di
pabrik sidomuncul yang beralamat di jalan Soekarno Hatta km 28 Kecamatan
Bergas – Klepu Semarang, Indonesia. Distribusi produk-produk Sidomuncul
terjangkau di seluruh Indonesia di perkotaan maupun di pedesaan.
|
d.
Promotion/promosi
|
Sidomuncul melakukan
promosi dengan melakukan :
-
Publikasi
·
Lewat audio
·
Lewat visual
·
Lewat audio visual
-
Promosi penjualan
·
Dengan memberikan
diskon
·
Bantuan social
·
Seminar kesehatan
-
Sponsor dari berbagai
macam acara. Contohnya di acara inbox, Thomas cup dan uber cup.
|
e.
Professional
|
Perusahaan sido
muncul mempunyai tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, konsultan yang ahli
dibidangnya. Perusahaan sidomuncul tidak ingin menghasilkan limbah yang dapat
merusak alam, untuk menangani limbah air dipasang instalasi pengolahan air
lembah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bias digunakan untuk
menyiram tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan
diolah menjadi pupuk organic yang bias digunakan untuk memupuk tanaman.
Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT Sidomuncul menjadi
perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri
karena tanaman tumbuh subur.
Dalam meningkatkan produknya PT Sido Muncul didukung oleh karyawan yang mempunyai keahlian. Untuk meningkatkan kemampuan para karyawannya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan kursus maupun seminar. |
f.
People/karyawan
|
Dalam meningkatkan produknya PT Sido Muncul
didukung oleh karyuawan yang mempunyai keahlian. Untuk meningkatkan kemampuan
para karyawannya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan kursus maupun
seminar.
|
g. Public/masyarakat
sekitar
|
Diharapkan masyarakat dapat memberikan kritik saran
untuk mengembangkan produk-produk sidomuncul.
|
h.
Power/kekuatan
|
Perusahaan sidomuncul
memiliki fasilitas pabrik yang lengkap. Fasilitasnya antara lain:
1) Laboratorium
a) Laboratorium
instrumentasi
b) Laboratorium
farmakologi
c) Laboratorium
formulasi
d) Laboratorium
famakognost
e) Laboratorium
stabilitas
f) Laboratorium
kimia
2) Kebun
percobaan dan budaya tanaman obat
3) Extraction
centre
4) Pengolahan
air bersih
5) Pengolahan
air limbah
6) Perpustakaan
7) Klinik
holistic.
Sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai
agrowisata yang digunakan untuk mengoleksi tanaman dan perusahaan Sido muncul
merupakan perusahaan jamu pertama di Indonesia.
|
i.
Pleasure
|
Penghargaan yang diterima Sido Muncul Golden Brand
Award untuk produk Kuku Bima tahun 2005, penghargaan merk dagang unggulan
Indonesia 2003, meraih cakram aword untuk kategori pengiklanan terbaik tahun
2002.
|
j.
Performance
|
Perusahaan Sido Muncul menghasilkan produk higienis dan produk-produk Sido Muncul telah di kenal oleh masyarakat 2002. |
2)
Analisis Lingkungan Eksternal
1. Lingkungan
Mikro
|
a. Pemasok
PT Sido Muncul, mendapatkan bahan baku diperoleh dari pemasok luar/pengumpul dalam bentuk kering yang berasal dari Wonogiri, Purwokerto, Purworejo, Ambarawa dan Jawa Timur. Bentuk bahan baku berupa daun atau rimpang. Proses pembelian dilakukan setiap panen raya
b. Perusahaan
c. Perantara
Perusahaan Sido Muncul mempunyai banyak distributor untuk memasarkan produknya kepada konsumen seperti :
-
Toko obat
-
Apotik
-
Toko klontong
-
Swalayan
-
Warung jamu
-
Kasongan
-
Dan toko kecil
lainnya
d. Pelanggan
Perusahaan Sido Muncul telah mempunyai pelanggan dari masyarakat kelas atas menengah dan kebawah karena biasanya masyarakat lebih memilih produk herbal atau alami dari pada obat-obatan yang mengandung zat kimia karena pada obat-obatan zat kimia akan menimbulkan efek samping terhadap tubuh.
e. Publik
Jamu biasanya lebih banyak di konsumsi oleh masyarakat pedesaan atau masyarakat tradisional karena jamu dibuat berdasarkan pengalaman dari nenek moyang yang turun menurun. Sehingga perusahaan Sido Muncul mengambil pengalaman tersebut kemudian memproduksi berbagai jenis jamu yang dapat bermanfaat menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping. |
2. Lingkungan
Makro
|
a. Lingkungan
ekonomi
-
Ketidak seimbangan
pasar terhadap harga bahan baku menyebabkan produksi jamu tidak dapat
memproduksi maju mundurnya suatu usaha.
-
Besar kecilnya pajak
yang wajib dikeluarkan berdasarkan industri yang dibangun sangat mempengaruhi
maju mundurnya suatu usaha. Pajak yang dikenakan atas industri ini berupa
PPh, PBB, Bea Cukai dan lain-lain.
-
Beban biaya yang dikeluarkan
claim dari pajak antara lain retribusi, beban penggunaan listrik bagi
industri, beban angkut dan lain-lain.
b. Lingkungan
alam
-
Bangkitnya gerakan
lingkungan
-
Mengolah limbah
menjadi limbang ramah lingkungan
c. Lingkungan
tehnologi
Teknologi yang
dimiliki perusahaan Sido Muncul sangat mempengaruhi produk –produk yang
dihasilkan. Perusahaan Sido Muncul di pasaran mempunyai tempat yang bagus
sehingga Sido Muncul sangat mempengaruhi peredaran jamu di Indonesia.
d. Lingkungan
politik
Setiap
perusahaan pasti diatur oleh undang-undang. Perusahaan sido muncul sebagai
satu-satunya pabrik jamu yang berstandar farmasi UU RI no 7 tahun 1963
tentang farmasi, pasal 4 tentang produksi dan distribusi perbekalan di bidang
farmasi di tetapkan dengan peraturan. Perundang-undangan misalkan tentang
perihal impor/ekspor penyedia obat-obatan ditetapkan dengan peraturan
pemerintah.Hal-hal mengenai konsumsi dan pekerjaan kerfarmasian diatur dengan
peraturan menteri kesehatan.
e. Lingkungan
kulturan
Perusahaan
Sido Muncul dalam pembuatan produk-produknya menggunakan bahan-bahan alami
atau herbal dan mengolahnya dengan tradisional.
|
Sebagai
perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT Sido Muncul tidak ingin kehadirannya
menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk
melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah
cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air
limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman.
Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk
organik, yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan
limbah tersebut, diharapkan PT Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah
lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.
4.
Produk yang
Dihasilkan PT Sido Muncul
Produk PT Sido
Muncul :
1) Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku
Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.
2) Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra
Hangat
3) Tipe saset
hisap : Tolak angin Permen
4) Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin
Flu
5) Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G
B.
BANDENG
JUWANA
1.
Sejarah Bandeng Juwana
Berawal dari tahun 1975, sebelum berdirinya Bandeng Juwana, dr. Daniel
Nugroho Setiabudi mencari usaha sampingan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Pada tahun 1978 mencoba membuka usaha
Bakery seperti Holland Bakery yang pada akhirnya usaha tersebut gagal dikarenakan faktor keterbatasan
modal. Setelah memcoba berbagai usaha dan kurang beruntung, kemudian pada tahun 1980 (pemilik) dr. Daniel Nugraha Setiabudi menemukan sebuah ide
untuk usaha membuat bandeng duri lunak.
Ide itu muncul ketika pemilik melihat sebuah toko bandeng duri lunak selalu ramai. Kemudian pemilik melakukan beberapa riset dan ujicoba menggembangkan usaha membuat bandeng duri lunak tersebut,
hingga pada tanggal 3 Januari 1981 pemilik memulai usaha menjual bandeng duri lunak ini secara sederhana. Pertama, menjual bandeng di
depan rumah dengan menggunakan 1 lemari dan 1 tenaga penjual. Karena keuletan pemilik, akhirnya usaha Bandeng Juwana menjadi berkembang dan semakin besar bahkan sampai merambah sampai luar negeri.
Bandeng Juwana adalah sebuah pusat oleh-oleh di
Semarang yang tidak hanya menyediakan oleh-oleh khas Semarang saja yaitu Bandeng Duri Lunak, tetapi juga menyediakan aneka macam oleh-oleh khas Jawa Tengah
seperti Enting-Enting Gepuk, Wingko, Moaci, dan masih banyak lagi.
Produk andalan dari Bandeng Juwana adalah Bandeng Duri Lunak yang di proses dari Bandeng pilihan sehingg amenghasilkan suatu produk yang
berkualitas. Selain itu, Bandeng Juwana tidak hanya menyediakan Bandeng Duri Lunak saja, melainkan aneka produk olahan lainnya dengan bahan dasar bandeng seperti Otak-otak Bandeng, Bandeng Asap, Bandeng Goreng Telur dan masih banyak lagi.
Untuk menambah kenyamanan berbelanja
di Bandeng Juwana
Semarang, pemilik membuka sebuah warung makan di
lantai 2 Toko Bandeng Juwana dengan nama WARUNG BANDENG JUWANA pada 10 Desember 1994. Di warung ini menyajikan berbagai macam masakan dengan bahan dasar bandeng. Adapun menu
yang disajikan adalah Bandeng Tauco, Sate
Bandeng, Gudeg Bandeng dan lain-lain.
Sementara usaha membuat Bandeng Duri Lunak menjadi sebuah usaha yang besar, muncul keinginan lagi dari pemilik untuk membuka took Bakery Diriana. Modal usaha
untuk membuka Bakery Dyriana diperoleh dari pinjaman modal Bank Bapindo untuk membeli mesin-mesin. Toko tersebut diberi nama Toko Roti
Dyriana yang dibuka pada tanggal 21 April 1996.
2.
Profil Bandeng Juwana
Nama Usaha : WARUNG BANDENG JUWANA
Pemilik : dr.
Daniel Nugraha Setiabudi
Alamat : Jl.
Pandanaran 57, Semarang, Jawa Tengah
Tahun berdiri : 1981
Nomer Telepon : (024) 831
1488, (024) 831 3164, (024) 831 2703,
(024) 831 7902
Fax :
(024) 841 2086
Jenis Usaha :
Perusahaan Dagang
3.
Proses Produksi
Untuk membuat produk bandeng di
toko Bandeng Juwana langkah yang pertama adalah persiapan untuk memperoleh
bahan baku utama yaitu bandeng yang berkualitas. Bandeng diperoleh dari tambak.
Tambak bandeng sebelum digunakan untuk memelihara bandeng, dikeringkan terlebih
dahulu selama satu bulan.Kemudian tambak diisi dengan air payau dengan ph 8
setinggi 30 cm. Tambak yang sudah berisi air payau tidak langsung dimasuki
bibit bandeng, tetapi ditunggu dulu atau didiamkan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu,
tambak siap digunakan. Bibit bandeng (glondong) dimasukkan dalam tambak, tetapi
awalnya glondong dibiarkan dalam jaring selam 15 menit untuk adaptasi, baru
kemudian dilepaskan dalam tambak. Setelah 3 hari di dalam tambak, glondong
dapat diberi makan pelet (makanan ikan). Setelah glondong berumur 4 bulan,
tidak hanya diberi makan pelet saja, tetapi kalau pagi ditambah dengan snack
atau roti kering. Kalu malam hari, sekitar jam 12 malam, di tambak di pasang
kincir air sampai jam 7 pagi. Setelah 6 sampai 8 bulan bibit bandeng berada di
dalam tambak, dan bandeng sudah cukup
besar berarti bandeng sudah siap dipanen. Penangkapan bandeng di dalam
tambak menggunakan net atau jaring. Net di pasang dari tepi tambak, kemudian
bandeng digiring sampai ke tepi tambak yang seberang. Setelah bandeng
kelihatan, bandeng diambil atau diangkat dari tambak. Bandeng diletakkan dalam
wadah yang bernama glong berbentuk seperti drum tetapi berbahan plastik.
Bandeng yang sudah dipanen dibawa ke Pasar Rejomulyo. Di Pasar Rejomulyo,
bandeng dalam glong dituang untuk dipilih mana yang berkualitas bagus.
Ciri-ciri bandeng yang bagus
yaitu insangnya berwarna merah terang dan sisiknya baik/ utuh serta mengkilap.
Selain itu mata bandeng tidak merah tetapi matanya bening/ jernih. Setelah
bandeng dibelah, bandeng yang berkualitas baik warna dagingnya putih
kemerah-merahan. Bandeng Juwana memiliki spesifikasi sendiri terhadap bandeng
mentah yang akan dijadikan bahan baku produknya, yaitu ukuran bandeng mentah
per ekor 0,5 kg ; 0,4 kg, dan 0,3 kg. Bandeng mentah pilihan kemudian dikirim
ke Bandeng Juwana. Bandeng mentah tersebut isi perutnya harus sudah disiangi
(dibuang kotorannya) dan sudah dicuci kemudian dimasukkan dalam drum yang
berisi es saat dikirim ke Bandeng Juwana.
Setelah sampai di Bandeng
Juwana, dimulailah proses pengolahan bandeng. Bandeng yang datang, dicuci ulang
sampai bersih. Kemudian, bandeng diberi garam dan disimpan dalam coolroom, kemudian di-defrost (membersihkan endapan-endapan
air yang membeku) selama kurang lebih 5 jam. Standar penyimpanan bandeng mentah
seperti yang dilakukan di Bandeng Juwana yaitu disimpan dalam ruang pendingin dengan temperatur -20oC ~ -30oC.
Saat proses masak akan dimulai
bandeng diambil dari tempat penyimpanan. Dalam memasak bandeng di Bandeng
Juwana digunakan alat pressure cooker (panci pemasak cepat) yang dilengkapi dengan
manometer, membran pengaman, karet pengaman, dan regulator.
Pertama kali pressure cookerdiberi air kurang lebih 750cc.
Kemudian masukkan beberapa potong jahe yang berfungsi sebagai penghilang bau
amis pada bandeng. Setelah itu, bandengdiberibumbu (antara lain : kunyit, bawang,garam, jahe,dan kuning telur agar warnanya menarik) dandisusundi dalam pressure cookerdengan diletakkan diatas angsang
(besi/ alumunium tipis berlubang) agar tidak menyentuh air. Bandeng tidak boleh
ditumpuk-tumpuk karena bandeng bisa kempes, karena itu setiap shaf/ tumpukan
bandeng harus diberi jarak dengan cara diganjal menggunakan besi berukuran
kecil sekitar 3 cm. Dalam satu pressure cooker biasanya muat sampai dengan 6 shaf/ tumpukan bandeng. Kemudian pressure cookerditutup, tidak hanya seperti
panci biasa, tetapi digunakan skrup sebagai penguat agar tutup tidak lepas. Pressure cookerdiletakanataskomporsampaitekanan 1.5-2 atmdengan
temperature ± 127oC. Kompor yang digunakan di Bandeng Juwana berbahan bakar gas. Kompor disusun
berderet di dua sisi dalam satu ruangan yang sumber gasnya diletakkan di ujung
ruangan. Aliran gas ke kompor-kompor untuk memasak bandeng sudah diatur
sedemikian rupa sehingga alirannya bisa dimatikan untuk semua kompor dalam satu
langkah saja. Hal ini sebagai perlindungan apabila terjadi kebakaran.
Bandeng akan matang
selama dimasak dalam jangka waktu kurang lebih 1,5 jam. Setelah
bandeng masak, buka regulator sampaitekanannya 0 atm. Setelah itu bandeng
diangkat daripressure cookerdan dimasukkankeruangpendingin.
Bandeng yang sudah matang siap untuk dikemas (packaging) dengan tanpa udara (vacuum)ataupunnon-vacuum. UjiMutu
terhadap bandeng yang sudah matang di Bandeng Juwana adalah bandengtidakbolehhancur, duriharuslunak, dan
bandeng tidakberbautanah. Bandeng Juwana tidak hanya
memproduksi satu macam produk bandeng saja, tetapi memproduksi bermacam-macam
jenis masakan bandeng dengan daya tahan/ awet yang berbeda-beda. Produk Bandeng
Duri Lunak Oven dapat bertahan sampai dengan 4 hari. Untuk Bandeng Duri Lunak,
Bandeng Otak-Otak, Bandeng Duri Lunak Asap, dan Bandeng Dalam Sangkar dapat
tahan sampai dengan 2 hari. Sedangkan produk Bandeng Otak-Otak Special, Bandeng
Asap, Bandeng Pepes, Bandeng Teriyaki, Sate Bandeng, dan Bandeng Bone Less hanya dapat bertahan 1 hari
saja. Untuk Bandeng Duri Lunak Vacuum dapat
bertahan sampai 90 hari. Karena keterbatasan daya tahan produk bandeng, maka
bandeng yang tidak habis dijual akan dititipkan di warung ataupun dimakan
sendiri, jika memang sudah tidak layak, bandeng akan dibuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar