1.
Definisi Laporan Keuangan dari 2 sumber.
-
Laporan keuangan
adalah laporan yang menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan.
(Sumber:
hal. 3 paragraf 12 baris 27, IAI , Standar Akuntansi Keuangan,2007 Salemba
Empat)
-
Laporan keuangan
adalah laporan pertnggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas
pengelolan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan (stakeholders) di luar perusahaan, pemilik perusahaan,
pemerintah, kreditor, dan pihak-pihak lainnya.
(Sumber:
hal. 1, Budi Rahardjo (2005), Laporan Keuangan Perusahaan Membaca, Memahami dan
Menganalisis, Gajah Mada University Press: Yogyakarta)
2.
Bentuk Laporan Keuangan dan contohnya.
-
Neraca adalah
laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva,
kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
Bentuk neraca ada dua macam yaitu :
a.
Bentuk Rekening (skontro) adalah unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debet)
dan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit). Contohnya :
b.
Bentuk Laporan (stafel) adalah unsur
aktiva, kewajiban maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang
dimulai dari aktiva, kewajiban, dan terakhir ekuitas.
-
Laporan Laba Rugi
adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi)
perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu.
Bentuk laporan laba rugi ada dua macam
yaitu:
a.
Single-Step, pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh
dari berbagai aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut
kelompok penghasilan, sedangkan semua beban dikelompokkan ke dalam satu
kelompok beban lalu diselisihkan untuk mengetahui penghasilan bersih. Contohnya
:
b.
Multiple-Step, pada bentuk ini penghasilan bersih dihitung secara
bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan
dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan usaha dan di luar usaha. Contohnya :
-
Laporan Perubahan Ekuitas adalah suatu ikhtisar tentang
perubahan ekuitas yang terjadi selama jangka waktu tertentu (periode tertentu).
-
Laporan Arus Kas
adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan.
3.
Pengertian Analisis Laporan Keuangan dari 3
sumber.
-
Analisis Laporan Keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk
Laporan Keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan
estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.
(Sumber : Hal. 3 buku Jonh J. Wild. dkk, (2005),
Financial Statment Analysis, Salemba Empat :
Jakarta)
-
Analisis Laporan Keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laproan
keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut,
menelaah hubyngan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh
pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu
sendiri.
(Sumber : Hal. 56 buku karangan Dwi Prastowo (2011),
Analisis Laporan Keuangan. Konsep dan Aplikasi, Unit Penerbit dan Percetakan
STIM YKPN: Yogyakarta)
-
Financial statment
analysis is the judgemental process that aims to evaluate
the current and past financial positions and result of operation of an
enterprise, with primary objective of determining tbe best possible estimates
and predictions abaout future conditions and performance. (Leopold A. Berstein)
(Sumber : hal. 56 buku Dwi Prastowo (2011), Analisis
Laporan Keuangan. Konsep dan Aplikasi, Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN:
Yogyakarta)
-
Analisis Laporan Keuangan adalah segala sesuatu yang menyangkut penggunaan
informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi.
(Dewi
Astuti, 2004)
4.
Cara/metode/pendekatan untuk analisis keuangan (4).
-
Analisis Ratio
adalah suatu ratio yang mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah
dengan jumlah lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya.
Analalisis ratio ini bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah
diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya.
a.
Ratio Likuiditas
adalah ratio yang menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek.
a) Rasio lancar (Current Ratio)
sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah
aktiva lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Rumusnya :

Contoh
soal : PT Syahid Raya pada tahun 2011
memiliki total aktiva lancar Rp 142.290 dan total utang lancar Rp 39.216, maka
current ratio pada tahun 2011 adalah

b)
Acid-Test Ratio (Quick Ratio) dirancang untuk
mengukur seberapa baik perusahaan memenuhi kewajibannya, tanpa harus
melikuidasi atau terlalu bergantung pada persediaannya. Rumusnya :

Contoh
soal : PT Syahid Raya pada tahun 2011
memiliki total quick assets sebesar Rp85.417 dan total utang lancar sebesar Rp
39.216, maka current ratio pada tahun 2011 adalah 2,18:1.
c)
Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover)
berhubungan dengan analisis terhadap modal kerja, karena memberikan ukuran
kasar tentang seberapa cepat piutang perusahaan berputar menjadi kas. Rumusnya
:

Contoh
soal : PT Syahid Raya pada tahun 2011
memiliki rata-rata piutang sebesar Rp23.498,50 dengan menjumlahkan saldo
piutang dagang awal Rp 17.462 dan piutang dagang akhir Rp 29.535 kemudian
dibagi dua. Maka ratio perputarannya adalah Rp 217.332/23.498,5 = 9,25 kali.
d)
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
mengukur berapa kali persediaan perusahaan telah dijual selama periode
tertentu. Rumusnya :

Contoh
soal : PT Syahid Raya pada tahun 2011
memiliki persediaan awal sebesar Rp 51.549 dan saldo akhir Rp 55.190, maka
rata-rata persediaan tahun ini adalah Rp 53.369,50. Perputaran persediaan tahun
2011 adalah 2.87 kali
b.
Ratio Solvabilitas
menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya.
a)
Debt-to-Equity yaitu ratio yang memberikan gambaran mengenai
struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat
risiko tak tertagihnya suatu piutang. Rumusnya :

Contohnya : Debt to equity PT Syahid
Raya untuk tahun 2010 dan 2011 adalah :
____2011
2010______
Total Utang (A)
Rp 183.983 Rp 192.939
Total modal
sendiri (B)
_____513.339
496.176
Debt to
Equity (A): (B)
0,31:1
0,39:1
|
Pada tahun 2011 PT Syahid Raya mendapat
pinjaman dari kreditor sebesar Rp 0,31 untuk sebesar Rp 1,00. Jumlah yang lebih
sedikit dibanding tahun 2010.
b)
Time Interest
Earned aitu untuk mengukur
kemampuan operasi perusahaan dalam memberikan proteksi kepada kreditor jangka
panjang, khususnya dlam membayar bunga, digunakan ratio ini. Rumusnya :

c.
Ratio Return
on Investment untuk mengukur
tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, baik dengan
menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maupun dengan
menggunakan investasi dari pemilik.
a)
Return on Total
Assets (ROA)
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk
memperoleh laba. Rumusnya :

Contohnya perhitungan return on assets PT Syahid Raya tahun
2011 adalah :
Laba bersih (A)
Total aktiva
awal tahun 2011(B)
Total aktiva
akhir tahun 2007 (C)
Total (D) =
(B) + (C)
Rata-rata
aktiva (E) = (D):2
Return
of Assets (A) : (E)
|
Rp 47.496.425
Rp 689.218.500
Rp 697.322.000
Rp
1.386.437.000
Rp 693.218.500
6.85%
|
Selama tahun 2011, PT Syahid Raya mampu
memperoleh kembalia investasi sebesar 6,85% dari rata-rata total aktiva yang
digunakan.
b)
Return on Common
Stockholders’Equity (ROE) untuk
mengoperasikan perushaan untuk menghasilkan laba yang akan bermanfaat bagi
perusahaan. Rumusnya :

Contoh perhitungan ROE PT Syahid Raya :
Laba bersih
Kurang :
Dividen istimewa
Laba
tersedia untuk saham biasa (A)
Rata-rata
modal sendiri (B)
Rata-rata
modal saham istimewa (C)
Rata-rata
modal saham biasa (D) = (B)-(C)
Return
on Equity (A):(D)
|
Rp 42.004.000
0
Rp 42.004.000
Rp
504.757.500
0
Rp
504.757.500
8.32%
|
d.
Ratio Pemanfaatan Aktiva (Assets Utilization Ratio)
untuk mengukur efisiensi dan efektivitas pemanfataan aktiva dalam rangka
memeperoleh penghasilan tersebut.
a)
Ratio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover)
untuk mengukur aktivitas aktiva dan kemamouan perusahaan dalam menghasilkan
penjualan melalui penggunaan aktiva tersebut. Rumusnya :

Contohnya rata-rata total aktiva PT
Syahid Raya tahun 2011 adalah Rp 694.219 dan penjualannya adalah Rp 217.332.
Maka ratio perputaran aktiva adalah 0,31 kali (Rp 217.332/ Rp 694.219)
b)
Ratio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
memberikan indikasi perputaran modal kerja selama periode tertentu dengan
membandingkan dengan data periode yang lalu. Rumusnya :

Contohnya : saldo modal kerja PT Syahid
Raya awal tahun 2011 adalah Rp 58.003 dan saldo akhirnya Rp 103.074, rata-rata
modal kerja adalah Rp 80.539 dan penjualannya adalah Rp 217.332, maka ratio
perputaran modal kerja adalah 2,69 kali (Rp 217.332/ Rp 80.539).
c)
Ratio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover)
mengukur kemampuan perusahaan untuk membuat aktiva tetap produktif dengan
menghasilkan [enjualan. Rumusnya :

Contohnya : rata-rata aktiva tetap PT
Syahid Raya tahun 2011 adalah Rp 552.501 dan penjualan Rp 217.332, maka ratio
perputaran aktiva adalah 0,42 kali.
d)
Ratio Perputaran Aktiva Lain-lain (Other Asset Turnover) untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva
lain-lain dalam menghasilkan penjualan. Rumusnya:

Contohnya : rata-rata aktiva lain-lain PT
Syahid Raya tahun 2011 adalah Rp 52.682 dan penjualan Rp 217.332, maka ratio
perputaran aktiva adalah 4,13 kali.